Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Hari Koma, Begini Kisah Pilu Cahayu Aremanita Akibat Tragedi di Stadion Kanjuruhan

  3 Hari Koma, Begini Kisah Pilu Cahayu Aremanita Akibat Tragedi di Stadion Kanjuruhan

3 Hari Koma, Begini Kisah Pilu Cahayu Aremanita Akibat Tragedi di Stadion Kanjuruhan /Youtube Kabar Arema/



TERAS GORONTALO – Peristiwa atau tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, menyisakan banya kesedihan, salah satunya aremanita bernama Cahayu.

Cahayu mengalami koma selama 3 hari pasca tragedi di Sradion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022.

Akibat dari tragedi Stadion Kanjuruhan MalangCahayu mengalami pendarahan otak hingga alami gangguan ingatan.

Pemilik nama lengkap Cahayu Nur Dewata ini, sekarang berusia 16 tahun.

Cahayu menjadi salah satu korban kerusihan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kondisi Kesehatan Cahayu aremanita ini belum pulih dan masih dalam perawatan.

Pada bagian mata yang terkena gas air mata masi terlihat merah parah.

Tangan kanan aremanita Cahayu, masih sulit digerakkan dan kadang berterika histeris akibat mengalami gangguan ingatan.

Ibu seorang aremanita ini menceritakan bahwa anaknya yang bernama Cahayu itu, mengalami pendarahan otak.

Pendarahan tersebut diduga akibat Cahayu terinjak-injak dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 malam.

Sang ibu mengaku jika Cahayu sempat mengalami koma selama 3 hari.

Saat ini kondisi Cahayu sudah menunjukkan sedikit perubahan, ia sudah sadar akan tetapi belum bisa mengingat semuanya.

Hal itu lebih diperkuat saat ditanya skor terakhir pertandingan Arema vs Persebaya.

Ketika diperlihatkan foto lawasnya semasa SD, Cahaya pun belum bisa mengingat semuanya.

Cahaya masih mengigau dan dan sering bicara sendiri, ia pun berteriak histeris saat petugas mengunjunginya dan mengajaknya bicara.

Kini kasus tragedi Stadion Kanjuruhan yang tewaskan ratusan orang dan membuat banyak korban luka-luka itu masih terus berlanjut.

Polisi bahkan sudah menetapkan para tersangka yang dianggap ikut bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi.

Baru-baru ini tim TGIPF telah menyerahkan laporan atas perkambangan kasus Stadion Kanjuruhan ini ke Presiden Joko Widodo.